Rabu, 19 Juni 2013

amubiasis klinis



obat obat amubiasis

amuba amubiasis dapat ditularkan melalui kontak seksual, makanan, minuman yang terkontaminasi. Klinis nya sering ditandai dengan diare ( disentri amuba ). Jika Tdk diobati akan menjadi sistemis dan infeksi menjalar ke organ organ lain misalnya amubiasis hati (abses dan radang hati). Serangan amubiasis ini bisa akut atau kronis berulang ulang---amubiasis yang menjalar kejaringan dapat menjadi hepatitis amuba dan perikarditis amuba. Bila menjadi laten dapat menjadi bentuk lain. Entamuba mengalami beberapa bentuk, yaitu: 1.kista 2. Bentuk minuta 3. Bentuk magna. Didiagnosis dengan kerokan rectal,feses,sputum yang selanjutnya dilakukan pemeriksaan mikroskopis. Penyakit amubiasis sulit dibasmi karena kistanya asimptomatis. Menjaga kebersihan , adanya air bersih, kista musnah dengan merebus dengan merebus air minimal 10 menit.
Obat amubiasis-kontak:
1.       Senyawa nitroimidazol : metronidazol, tinidazol. Amubisid umum, bisa sebagai amubisid jaringan, disamping itu mengobati  protozoa lain seperti trichomonas vaginalis dan giardia lambia
2.       Diloksanida furoat: khusus digunakan untuk mematikan kista pada pembawa amuba, tidak untuk disentri amuba  
3.       Kliokinol : efek sampingnya pada mata, obat ini tak dianjurkan lagi oleh WHO.
4.       Antibiotika : tetrasiklin, eritromisin, azitromisin, paromomisin, kerjanya tidak langsung, tetapi melalui pemusnahan bakteri ususà sehingga amuba gak bisa hidup. Paromomisinà langsung sebagai amubisid , juga sebagai obat bagi obat yang karier
Pilihan pertama adalah nitro-imidazol, tetapi karena kardiotoksik tidak dipakai lagi, tapi preparat dehidronya masih digunakan parenteral didaerah endemis karena kurang toksik. Metronidazol dapat mengobati bentuk minuta maupun bentuk hystolityca.
Pengobatan
Disentri amuba
Akut / kronis langsung berikan metronidazol, untuk mecegah relaps terapi langsung dilanjutkan dengan diloksanida/kliokinol adalah amubisisd kontak khas untuk membasmi kista! . sembuh bila feses tidak ada amuba selama 6 bulan (bukan dilihat dari hilangnya gejala langsung) dalam keadaan yang parah-disertai infeksi sekunder berikan antibiotic tetrasiklin atau yang lain
Amubiasis hati
Pengobatan dimulai dengan metronidazol dan kloroquin sebagai gandengan tambahan , pada akhirnya berikan diloksanida untuk basmi kista.
Amuba dapat bermigrasi dari hati ke paru, sehingga membuat basah kavum pleura
Trichomoniasis
Trichomonas vaginalis

Penyebab_lain urethritis_adalah candida albicans
Protozoon berekor yang menginfeksi uretra dan vagina ( saluran genitalia) kontak seksual, bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi, manifestasi klinis berupa: vaginitis, vulvitis, urethritis. Secara klinis aka nada fluor vaginalis (cairan keputihan-kuning hijau yang berbusa dan berbau busuk) gatal2 dan sukar berkemih. Pada pria tanpa gejala, kadang urethritis,
Obat pilihan utama: 1. Metronidazol dosis tunggal per oral (2gr) atau 2dd400mg selama 7 hari. Bila timbul resistensi (jarang) dapat digunakan nimorazol oral sekali 2gr; ordinazol sekali 1,5gr, tinidazol sekali 2gr
Klotrimazol dapat digunakan sebagai obat topical
Pada saat bersamaan dilakukan terapi pada mitra penderita
ESO:dapat terjadi sakit kepala, pusing , eksantema, dan kadang kadang leukopeni
turunan nitroimidazol jangan diberikan pada ibu hamil
Konsumsi obat diatas jangan dibarengi dengan komsumsi alcohol
Giardiasis
Merupakan penyakit turis atau traveling diare
Lokasi di usus halus, kista langsung memperbanyak diri, didapat melalui air atau  makanan yang tercemar giardia lamblia. Banyak didapat di daerah tropis . dapat digunakan metronidazol / albendazol/ tinidazol 2gr 3hr berturut turut

disarikan dari kuliah obat dr Endang ediningsih, (gambar dari hmkuliah.wordpress )

Tidak ada komentar: