Kamis, 15 November 2012

DIABETES MELLITUS

PENGETAHUAN UMUM MENGENAI DIABETES MELLITUS

14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Dunia. Diperingatinya Hari Diabetes Dunia, kembali mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan agar tidak terserang penyakit, khususnya Diabetes. Penyakit Diabetes berpotensi menyerang segala usia, dan tidak mengenal jenis kelamin. Yang lebih membahayakan lagi adalah berdasarkan riset kesehatan 70% orang yang mengalami diabetes tidak menyadari bahwa dirinya telah mengidap diabetes. Baru setelah penyakit diabetes yang diderita memasuki tahap kronis, seseorang baru menyadarinya.  

Penyakit Diabetes atau Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit yang diderita seseorang yang disebabkan karena kurangnya insulin dalam tubuh. Insulin sendiri adalah sebuah hormon yang dihasilkan oleh sel beta pada pankreas. Insulin disini berfungsi untuk menyerap glukosa dari dalam darah yang digunakan sebagai energi tubuh. Kalau tubuh kekurangan Insulin, kadar glukosa akan menumpuk di dalam darah, sehingga pada akhirnya menyebabkan seseorang mengidap diabetes.

bagaimana gejala dari diabetes melitus ? sayangnya gejala sering tak jelas karena kadar gula darah yang tinggi tak selalu dapat dirasakan. apabila kadar gulanya sangat tinggi, baru menimbulkan gejala, contoh: haus, banyak kencing, sebagian besar gejala tampak setelah bertahun tahun, misalnya penurunan berat badan yang berlebihan, gangguan penglihatan, bahkan buta, lemas, luka yang sulit sembuh, gangguan ginjal, bahkan sampai cuci darah. juga terjadi gangguan pendengaran kerusakan sendi tulang, pengeroposan tulang dan impotensi. penyakit stroke dan jantung koroner juga banyak disebabkan oleh kadar gula tinggi.

WHO memperkirakan pada tahun 2002 terdapat 150 juta penduduk dunia yang terkena penyakit ini, dan akan meningkat dua kali lipat di tahun 2025 ( WHO website). peningkatan ini lebih banyak terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia, hal ini disebabkan tingginya pertumbuhan penduduk di wilayah tersebut yang disertai kualitas hidup kurang. di indonesia diperkirakan 6-8% penduduk Indonesia terkena penyakit diabetes melitus

Untuk penanganan yang benar harus dipahami harus dipahami lebih dulu oleh para tenaga kesehatan mengenai jenis dari Diabetes ini, yaitu : Diabetes mellitus tipe I, Tipe II, MODY (Maturity Onset Diabetes of the Young), LADA (Latent Autoimmun Diabetes in Adults), Diabetes pada kehamilan atau peningkatan kadar gula darah karena pengaruh obat terutama golongan steroid. 

Penggolongan tersebut berguna untuk pemberian obat yang paling tepat, yaitu dengan yang diminum (obat yang diminum mempunyai banyak ragam, sehingga pemilihan juga harus tepat) atau harus menggunakan insulin injeksi . Untuk mudahnya bagi masyarakat awam, kita membagi menjadi Diabetes tipe I atau II saja. Tujuan utama penanganan adalah mencapai kontrol gula darah yang ideal, yaitu HbA1C kurang 6,5% (Glycated Haemoglobin Concentration). 

Pengendalian gula darah ini diharapkan akan dapat mencegah komplikasi organ yang dapat terjadi di kemudian hari. Komplikasi yang sering terjadi adalah gangguan penglihatan, katarak dini, tuli, stroke, serangan jantung, kerusakan otot tubuh, sendi lutut yang nyeri terus menerus, gangguan ginjal, kaki yang muncul luka dan sulit sembuh bahkan membusuk. Kontrol pengendalian gula adalah melalui pengaturan diet, penurunan berat badan, perubanan pola hidup seperti melakukan olah raga teratur, dan penggunaan obat bila kadar gula masih tinggi. Apabila obat tablet tidak dapat mengendalikan kadar gula darah, harus dievaluasi dulu cara diet, atau aktivitas fisik maupun emosi. 

Suntik Insulin
Insulin dapat dipergunakan dengan aman untuk membantu pengendalian kadar gula tersebut, ada banyak jenisnya, maka harus dipilih yang paling sesuai dengan kondisi orang dengan diabetes tersebut. Penggunaan insulin lebih awal akan melindungi sel pankreas dari kerusakan, begitu pula organ lain akan lebih terlindungi, karena kadar gula yang tinggi merusak seluruh organ manusia. Hambatan utama penggunaan insulin adalah masalah kesadaran dan kesanggupan pasien, karena banyak yang beranggapan bahwa memakai insulin adalah hal yang  sangat berat kondisinya atau takut suntik, bahkan beranggapan insulin adalah perusak ginjal. (Hollander P, Raslova T, etc. Efficacy and safety of insulin detemir once daily in combination with sitagliptin and metformin:the TRANSITION randomized controlled trial. Diabetes, Obesity, and Metabolism 2011;13 :268-75).

Dalam memilih pola makan, perlu diketahui bahwa semua karbohidrat akan diuraikan menjadi glukosa yang merupakan gula sederhana, agar dapat diserap oleh tubuh. Karbohidrat bisa berupa beras, gandum, sagu, jagung, ketela atau singkong, dan roti. Maltosa adalah gula yang terdapat pada biji-bijian seperti padi dan gandum, oleh tubuh, ia diuraikan menjadi glukosa dan glukosa, sehingga mempunyai efek yang kuat untuk meningkatkan gula darah.

Laktosa adalah gula yang terdapat dalam susu, laktosa akan diubah menjadi glukosa dan galaktosa, sedang galaktosa diubah oleh hati menjadi glukosa. Sukrosa adalah gula pasir yang sering kita pakai untuk menimbulkan rasa manis, sukrosa akan dipecah oleh tubuh menjadi glukosa dan fruktosa yang mempunyai kemampuan tinggi untuk meningkatkan kadar gula darah.

Fruktosa adalah jenis gula monosakarida yang terdapat dalam buah-buahan, oleh hati fruktosa diubah menjadi glukosa. Saat ini banyak pendapat yang beredar di masyarakat bahwa mengkonsumsi buah dalam jumlah banyak adalah aman dan tidak meningkatkan kadar gula darah pada orang diabetes. Hal ini tak benar, karena fruktosa yang berubah menjadi glukosa akan meningkatkan gula darah. Bahkan kadar fruktosa yang terlalu tinggi dalam darah membuat hati terlambat mengubahnya menjadi glukosa sehingga fruktosa akan diubah menjadi lemak dan terbentuklah trigliserida dan kadar trigliserida di darah menjadi meningkat.  

Diet diabetes yang baik adalah protein 20 ñ 25% dari total kalori yang dikonsumsi tiap hari, karbohidrat 40%, lemak 30-35%, dan serat.  Makanan yang mengandung serat tinggi, baik untuk dimakan, terutama bila Anda adalah diabetes. Jurnal nutrisi menyebutkan bahwa memakan makanan tinggi serat akan menurunkan kadar lemak tubuh. Serat adalah komponen yang ditemukan dalam tumbuhan seperti buah, sayuran, padi-padian, dan kacang-kacangan. Serat tak dapat digunakan atau diserap maupun diuraikan oleh tubuh. Idealnya kita memakan serat 20-35 gram tiap hari. 

Kegunaan serat adalah menurunkan kolesterol, trigliserid, kadar gula, mempertahankan rasa kenyang lebih lama, sehingga menurunkan makan yang berlebihan dan menurunkan berat badan. Buah cukup banyak mengandung serat, tetapi memakan buah dalam jumlah banyak akan meningkatkan kadar gula darah, kacang juga mengandung serat yang cukup tetapi banyak memakan kacang dapat menyebabkan meningkatnya asam urat, sehingga serat yang paling mudah dikonsumsi adalah yang berasal dari sayuran dan oatmeal.(11)



disadur dari kompas edisi rabu 14 november 2012 ( dr bambang singgih)