Sabtu, 15 Desember 2012

PAIN


PAIN

Menurut WHO, gangguan musculoskeletal merupakan penyebab kecacatan yang paling sering terjadi di dunia modern ini dan prevalensi penyakit ini terus meningkat serta membahayakan . hal ini dikarenakan hilangnya mobilitas persendian beserta fungsinya yang ditandai dengan nyeri kronis dan episodic dalam jangka waktu tertentu yang menyebabkan gangguan psikologis dan menurunkan kualitas hidup. Keluhan yang paling sering disrasakan oleh penderita rematik adalah nyeri. Pemahaman dokter tentang mekanisme nyeri tersebut.
Menurut pathogenesis, secara garis besar nyeri dibagi menjadi ; nyeri nosiseptik, nyeri inflamatorik, nyeri neuropatik dan nyeri fungsional. Nyeri nosiseptik  merupakan nyeri yang banyak kita alami di kehidupan sehari hari sebagai respon terhadap stimulus yang tidak menyenangkan (noxious stimuli). Nyeri ini merupakan nyeri protektif yang berguna sebagai mekanisme peringatan dini, untuk mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut
Nyeri inflamasi sering dimasukkan kedalam nyeri nosiseptik dalam arti luas, karena jika dibandingkan dengan neri neuropatik, keduanya mempunyai kemiripan. Beberapa keadaan yangberhubangan antara nyeri nosiseptik-nyeri inflamatorik merupakan suatu keberlanjutan, seperti artitis rheumatoid, menunjukkan adanya inflamasi yang berlanjut berhubungan dengan nyeri yang berat. Berbeda dengan nyeri nosiseptik,nyeri inflamasi memiliki  mekanisme yang merupakan akibat stimuli terhadap kerusakan jaringan yang berat, nyeri inflamatorik, merupakan akibat hipersensifias terhadap stimuli, yang dalam keadaan normal tidak menimbulkan nyeri. Ini merupakan akibat dari produksi sell sel inflamatorik dari berbagai mediator inflamatorik seperti sitokinin dan kemokin.
Sedangkan nyeri neuropatik  merupakan nyeri akibat adanya lesi system saraf perifer atau sentral. Pada penyakit reumatik  nyeri neuropatik diakibatkan oleh kerusakan serabut saraf pada penyakit yang terkait dengan gangguan imunologi,melalui beberapa mekanisme yaitu: 1. Antibody menyerang serabut dan sel daraaf 2. Kerusakan saraf karena sel T sitotoksik, dan neuropatik vaskulitis (Macres, 2000: woolf, C.J, 2004)
Pada penykit rematik rasa nyeri disebabkan oleh nyeri nosiseptik, nyeri inflamatorik, nyeri neuropatik maupun nyeri campuran. Pada kasus akut sebagian besar adalah nyeri nosiseptik dan nyeri inflamatorik, sedangkan pada kasus kronik nyeri dapat bersifat campuran. Nyeri akut pada penyakit rematik dapat dijumpai pada artitis GOUT akut, septic artitis dsb, sedangkan nyeri kronik didapatkan pada osteoporosis, rheumatoid arthritis, rheumatoid artitis, SLE dsb.