1.
Skizontizid : mengendalikan serangan klinik,
mematikan schizont, digunakan saat serangan demam, digunakan untuk profilaksis,
dikenal sebagai profilaksisupresif.
Obatnya antara lain: kinin, klorokuin,
pirimetamin+sulfadoksin, meflokuin, atovaquon+proguanil, artemisin, doxysiklin
(tapi kerjanya lambat)
2.
Schizontizid hati: untuk profilaksis kausal, memusnahkan bentuk EE dalam parenkim hati ( merozoit dan hipnozoit)
kemudian juga menghindari penetrasi kedalam eritrosit, obatnya adalah: proguanil, primakuin, doksisiklin
3.
Gametosid (pembasmi fase gametositnya J ) : primakuin ( berikan dosis kecil,
efektif dalam 3 hari) , proguanil&pirimethamin
digunakan merintangi perkembangan dalam tubuh nyamuk, klorokuin akan bekerja pada p.vivax, p.ovale, p. malariae, kinin untuk gametosit dari p.vivax dan
p. malariae
4.
Sporontozoid: menghambat perkembangan gametosit
plasmodium lebih lanjut, obatnya primakuin
dan proguanil( secara klinis obt tsb
tujuannya bukan umtuk sporontosid),
Penggolongan berdasar
titik kerja obat :
1.
Obat pencegah atau profilaktik kausal : gunakan proguanil
dan primethamin, primakuin juga efektif, tapi jangan digunakan
karena bisa toksik
2.
Obat penyembuh/ pencegah demam/ curative
suppressive = obat schizontozoid darah
3.
Obat gametosid
4. Obat
pencegah kambuh ata penyembuh radikal,
gunakan primakuin karena mematikan bentuk sekunder dr malaria tertian dan
kuartana, primakuin satu satu nya obat yang efektif untuk terapi jangka singkat
( jangan gunakan untuk rakyat endemic, reinfeksi bisa memacu resistensi)
Pencegahan umum
Hindari kontak dengan manusia dan nyamuk, basmi serangga
menggunakan pembasmi serangga, minyak sereh, DEET, berbaju dan celana panjang,
gunakan kelambu yang diimpregnir insektisida
Kemoprofilaksi , diutamakan pada yang belum pernah
terinfeksi. Meflokuin, doksisiklin,
klorokuin bekerja pada siklus darah tapi tidak menghindari kekambuhan. Atovaquon+proguanil
dan primakuin bekerja pada siklus hati, bisa untuk kekambuhan. Wisatawan
bisa tetap terkena malaria jika, tidak patuh resep, cara profilaksi tdk tepat,
jenis profilaksi tidak tepat.
Pengobatan
Biasanya pasien diberi analgetik-antipiretik ( asetosal-parasetamol ) , berikan infuse cairan (ORS) jika terjadi dehidrasi bahkan sampai syhock,
Pertimbangkan antara orang yang belum pernah terinfeksi,
dengan yang sudah terinfeksi ( dalam member obat)
Klorokuin dan
proguanil : bisa dipakai ibu hamil
Kloroquin sebagai
pilihan utama saat terjadi serangan dan profilaksi
Kinin: gunakan jika
m.tropika resisten terhadap klorokuin , hati
hati kinin dosis tinggi akan abortif dan teratogen
Meflokuin bersama
dengan kombinasi primethamin+sulfadoksin jangan diberikan pada trisemester 1 ,
setelah itu boleh boleh saja
Halofantrin, primakuin, doksisiklin
tidak aman untuk ibu hamil
Kinin
*3dd650mg
5 hr disusul primakuin 1x,45mg, 8mgu (kuratif)
*3dd650mg 7 hr
* parah berikan iv 20mg/kgBB
* restless: 100-200 mg sblm tidur
|
digunakan
sebagai shizontisid darah , tropozoid di eritrosit mati , untuk
gametosit vivax dan malariae, digunakan
sebagai kurativum dan supressivum pada malaria (eg: tropika) yang resisten
klorokuin , kombinasi dengan
primakuin akan menyembuhkan radikal tersiana dan kwartana
·
Berikan secara iv pada m tropika yang
menyerang sedang mengancam jiwa
·
Bisa meredakan kejang ( sebagai spasmolitis)
·
Eso : pusing, nyeri kepala, tinnitus, mual,
mengigil, {tuli, buta (pada dosis tinggi)} , anemia hemolitik dan hepatitis
sangat jarang terjadi
|
|
klorokuin
|
Kerjanya
cepat,kuat, dibanding kinin lebih
cepat sebagai kurativum ( berarti pilihan utama kurativum) , jangka waktu terapi lebih singkat, efek
samping lebih ringan, sering dipakai
bersama proguanil ( untuk profilaksis), di resorpsi cepat dan lengkap,
biotransformasi lambat, ekskresi ginjal lambat, waktu paruh plasma panjang.
·
ESO : gangguan sal cerna kejang ( tidak
terlalu) sering, sakit kepala, gatal2, agranulositosis.
·
Pada dosis tinggi (x>250mg/hr & x>1
thun ) menyebabkan rambut rontok, tuli, retinopati IRREVERSIBEL
|
|
Meflokuin
Akut:
single dose 15mg/kgbb max 1 grà
ulang setelah 1 mgu. Profilaksis: 3mgu selm: 1mg sekali @250mg 1tablet/1mgu à
|
Schizontisid
darah pada semua plasmodium. Dalam eritrosit kadarnya lebih tinggi dari pada
yang ada di plasma. Digunakan pada
pasien resisten klorokuin dan kinin, digunakan untuk profilaksis ( karena
steady state , 3 minggu sebelum keberangkatan mengonsumsi dulu, baru bisa
efektif).
Reabsorbsi
lambat , ESO (eso nya banyak L):
gejala berupa neuropsikis, ada rasa takut, gelisah, agitasi, depresi,
nightmare L,
sukar konsentrasi, pusing, gangguan usus lambung.
àKemudian
di daerah tujuan tetap 1x /1 minggu ac (hati2 resiko ESO psikis tinggi)
|
|
Primakuin
*digunakan sebagai pencegah penularan ke
nyamuk 3dd7,5mg3hr
|
Mematikan
bentuk EE sekunder. Menyembuhkan radikal, tapi tidak layak untuk terapi karena kerja lambat ! gametosidal
untuk semua jenis plasmodium ( ef mencegah penyebaran infeksi dr manusia ke nyamuk. Resorpsi cepat. ESO: dosis biasa
agak ringan , dosis besar efek ke GIT, gangguan penglihatan, urtikaria,
jarang sekali kerusakan sel-sel darah( hemolisis, leukemi, anemi.) ,
penggunaan lama akan toksik.
Bisa sebagai penyembuh radikal 1dd15mg
basa 14 hr / 1x per mgu 45 mg 8 mgu
|
|
Proguanil
|
Antagonis folat mematikan
bentuk EE primer p.falciparum. tidak efektif untuk EE sekunder, kurang
efektif untuk serangan akut karena efek schizontosidal darahnya lebih lemah
dari kinin ddan kloroquin. ESO: muntah, nyeri lambung, stomatitis, anoreksia,
resistensi bisa pada semua plasmodium,
resistensi silang dengan pirimethamin yang sebagai antagonis asam folat
Dosis: untuk pencegah
kausal, untuk orang yang tidak semi
imun ( berarti belum pernah terinfeksi) 2dd100mg P.C , pada jam yang sama
minum 1mg sebelum masuk endemis, meninggalkan 3 mg
|
Primethamin
Contohnya adalah daraprim, fansidar
|
Untuk menghentikan penularan
di daerah endemis tersiana dan kwartana ( karena daya gametosidnya) untuk
p.falciparum gak cocokà
pakailah primakuin kombinasi
dengan klorokuin sering digunakan, jangan dikombinasikan dengan proguanil karena toksisitasnya
meningkat !!!. resorpsi lengkap lambat di usus . ESO: gangguan saluran cerna, supresi
sum sum tulang belakang , anemi def folat
Dosis: oral 1x/minggu
@25mg / @1 tablet fansidar
|
Fansidar
= pirimethamin 25mg+sulfadoksin 500mg
|
Berdaya schizontisid darah, merintangi sintesa asam folat dari PABA,
pada orang yang peka akan timbul steven
jhonson syndrome sebagai ESO,
Tidak
dianjurkan sebagai obat profilaksis (efek samping jahat),
Dosis:
pada usia diatas 13 gunakan single dose 3 tablet P.C, usia 9-13 single
dose 2 tablet P.C, usia 5-8 tahun single dose 1 tablet P.C, anak2 1-4 tahun
single dose ½ tablet P.C , jika terpaksa menjadi
profilaksis gunakan untuk diatas 15 thn 2-3 tablet dalam 4 minggu.
|
Halofantrin
@halfan
|
Schizontosid darah, untuk
falciparum yang sudah resisten obat lain, kerja cepat efektif semua parasit
dikeluarkan dalam waktu 50-60 / jam!!! Tidak untuk profilaksis, ESO:
gatal kulit, aritmia ventrikel (bahaya n fatal) resistensinya semakin meluas. Untuk serangan falciparum : pd BB
diatas 40kg à
3dd500mg AC dengan selingan 6 jam kemudian
ulangi setelah tuju hari(dianjurkan) dibawah
40kg dengan cara sama gunakan 8mg ac
|
Artemisinin
|
Schizontosid kuat, cepat pada schizont darah falciparum dan vivax :
semua parasitnya dimatikan dalam 24 jam. Digunakan untuk falciparum yang
sudah resisten terhadap klorokuin dan
sulfadoksin pirimethamin. Pada plasmodium vivax harus dikombinasi dengan primakuin
ESO: mual muntah, sakit perut Dosis: hari pertama oral 1dd 6tablet@50mg hari
ke 2-5 1dd100mg.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar