Pneumonia
|
Tuberculosis
|
Pada tahap awal gambaran radiologisnya berupa bercak, mengenai
keseluruhan lobus baik unilateral maupun bilateral.
Pada tahap kronis akan Nampak gambaran khas pada lobus media kanan
dan lobus bawah
|
Pada tahap awal atau tuberculosis primer hasil rontgen kelainanya
dapat terletak dimana saja akan tetapi pada tuberculosis sekunder sarag
sarangnya biasanya berkedudukan di lapangan atas atau segmen apical lobus
bawah, bila ada di lobus bawah biasanya disertai dengan pleuritis
|
Demam menggigil , suhu tubuh meningkat, sesak nafas, nyeri dada ,
dahak purulen, pneumonia atipikal demam ga terlalu tinggi.
|
Batuk lebih dari 3 minggu, batuk darah, sesak napas, nyeri dada,
badan lemah, nafsu makan turun, malaise, keringat malam
|
Dapat disebebkan oleh streptococcus, mycoplasma, klebsiella,
fusobacterium, sitomegalovirus
|
Disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
|
Gambaran morfologisnya yang khas adalah terdapat hepatisasi (
konsistensi seperti hati , rongga alveolus dipenuhi oleh neutrofil, eksudat
fibronosa, fibrinopurulen)
|
Pada stadium awal terdapat fokus ghon / fokus primer tapi jika
terdapat perkejuan akan membentuk kavitas, jika mengenai nodi limfoidei hilum
akan disebut kompleks ghon, jika
kompleks gohn mengalami fibrosis proggresif dan kalsifikasi akan disebut
kompleks ranke yang terlihat secara radiologis
|
|
|
|
|
Terbentuknya gambaran nodul radiologis pada tb ?
1.
Basil yang masuk akan tersangkut ( umumnya dekat
pleura)
2.
Muncul daerah konsolidasi peradangan berukuran
1-1,5 cm dinamai fokus gohn
3.
Fokus gohn mengalami perkejuan, kemudian basil
mengalir ke kelenjar regional
4.
Kombinasi lesi parenkim dan limfe regional
disebut dengan kompleks gohn
5.
Karena mekanisme pertahanan tubuh kompleks gohn
mengalami fibrosis progresif yang diebut kompleks ranke à kompleks rangke ini dapat
terdeteksi pada radiologi
Tuberculosis primer
|
Tuberculosis sekunder
|
Sering disebut dengan fase akut
Fase primer biasanya terjadi pada 0-6 minggu setelah manusia
terinfeksi m. tuberkulosis
|
Sering disebut dengan fase kronis
Rentangan waktu terjadinya lebih dari 6-8 minggu setelah terinfeksi
|
Terjadi bakteriemia pada pasien, sebagian besar pasien mengalami
asimptomatik, jika ada gejala berupa flu berat
|
Batuk lebih dari 3 minggu, batuk darah, sesak napas, nyeri dada,
badan lemah, nafsu makan turun, malaise, keringat malam
|
Gambaan radioogis tidak nyata, nodul dapat tersebar disemua lobus paru baik dexter
maupun sinister
|
Gambaran radiologis pada minggu ke 10 sudah ada gambaran nyata berupa
gambaraan interstisial pada lobus kanan atas paru ( paling sering & khas)
|