PAIN
Menurut
WHO, gangguan musculoskeletal merupakan penyebab kecacatan yang paling sering
terjadi di dunia modern ini dan prevalensi penyakit ini terus meningkat serta
membahayakan . hal ini dikarenakan hilangnya mobilitas persendian beserta
fungsinya yang ditandai dengan nyeri kronis dan episodic dalam jangka waktu
tertentu yang menyebabkan gangguan psikologis dan menurunkan kualitas hidup. Keluhan
yang paling sering disrasakan oleh penderita rematik adalah nyeri. Pemahaman dokter
tentang mekanisme nyeri tersebut.
Menurut
pathogenesis, secara garis besar nyeri dibagi menjadi ; nyeri nosiseptik, nyeri
inflamatorik, nyeri neuropatik dan nyeri fungsional. Nyeri nosiseptik merupakan
nyeri yang banyak kita alami di kehidupan sehari hari sebagai respon terhadap
stimulus yang tidak menyenangkan (noxious stimuli). Nyeri ini merupakan nyeri
protektif yang berguna sebagai mekanisme peringatan dini, untuk mencegah
kerusakan jaringan lebih lanjut
Nyeri
inflamasi sering dimasukkan kedalam nyeri nosiseptik dalam arti luas, karena
jika dibandingkan dengan neri neuropatik, keduanya mempunyai kemiripan. Beberapa
keadaan yangberhubangan antara nyeri nosiseptik-nyeri inflamatorik merupakan
suatu keberlanjutan, seperti artitis rheumatoid, menunjukkan adanya inflamasi
yang berlanjut berhubungan dengan nyeri yang berat. Berbeda dengan nyeri
nosiseptik,nyeri inflamasi memiliki mekanisme yang merupakan akibat stimuli
terhadap kerusakan jaringan yang berat, nyeri inflamatorik, merupakan akibat
hipersensifias terhadap stimuli, yang dalam keadaan normal tidak menimbulkan
nyeri. Ini merupakan akibat dari produksi sell sel inflamatorik dari berbagai
mediator inflamatorik seperti sitokinin dan kemokin.
Sedangkan
nyeri neuropatik merupakan nyeri akibat
adanya lesi system saraf perifer atau sentral. Pada penyakit reumatik nyeri neuropatik diakibatkan oleh kerusakan
serabut saraf pada penyakit yang terkait dengan gangguan imunologi,melalui
beberapa mekanisme yaitu: 1. Antibody menyerang serabut dan sel daraaf 2. Kerusakan
saraf karena sel T sitotoksik, dan neuropatik vaskulitis (Macres, 2000: woolf,
C.J, 2004)
Pada
penykit rematik rasa nyeri disebabkan oleh nyeri nosiseptik, nyeri
inflamatorik, nyeri neuropatik maupun nyeri campuran. Pada kasus akut sebagian
besar adalah nyeri nosiseptik dan nyeri inflamatorik, sedangkan pada kasus
kronik nyeri dapat bersifat campuran. Nyeri akut pada penyakit rematik dapat
dijumpai pada artitis GOUT akut, septic artitis dsb, sedangkan nyeri kronik
didapatkan pada osteoporosis, rheumatoid arthritis, rheumatoid artitis, SLE
dsb.